CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Kamis, 02 April 2009

Lagu ironi

Lagu : Tak bisa Memiliki = Samsons

23 Februari 2008

Sarah sedang menonton televisi. Acara film yang ia sukai. Tapi, ada yang membuatnya selalu tersenyum. Hand phone di tangannya digenggam

“Hayoo.. masa jam 10 udah tidur? Payah lo..”

Drrrt.. Drrt

Hand phone itu bergetar. Sarah cepat-cepat membuka pesan yang baru masuk itu.

“Enak aja. Gw kan raja begadang! Kan kalo lo ratu, kalo gw raja.”

Senyum Sarah semakin lebar. Kesepian tidak lagi dirasakannya. Karena dia menemaninya dari jauh. Dia.. yang jauh…

21 Maret 2008

Piiip..Piiip…Piip

“Halo?”

“Doni! Lo ngapain miscall gw tadi?”

“Yaa… gw mau ngomong. Nanti malem gw ke rumah lo ya?”

“HAH?! Mau apa?”

“Ada yang mau gw kenalin.”

“eeennng…. Tapi, nanti gw liat ya. Bisa gak gw main nanti malem.”

“Yoi! Udah ya! Mau main!”

“Yee… ya udah sana!”

Pip. Pembicaraan langsung via hand phone yang ramah itu berhenti. Untuk selamanya.

22 Maret 2008

“Don, gw stress!! Sial! Nyokap gw marah-marah! Mana gw sendirian lagi!”

Pesan itu terkirim. Tak berapa lama, terbalaskan.

“Masih inget gak lo obat stress?”

Mata sarah terbuka lebar. Dan melonjak-lonjak sendiri. Sambil memencet tombol hand phonenya.

“Wets! Inget aja lo! Gw aja gak inget! Thank you very much! You’re the best!!!”

Seiring pesan itu terkirim, Sarah membuka pintu ke balkon. Dan menikmati angin. Itulah salah satu
“obat stress”.

“Thank you, Doni…. Karena lo, stress gw ilang.. Emang gak salah kalo gw suka sama lo..” bisiknya dalam hati.

Bisik itu tertelan dalam angin malam…

22 Juni 2008

“Plis, Don! Cuma lo yang bisa. Dia suka sama lo, tapi gara-gara temennya, dia begini.”

Doni Cuma diam. Tanpa kata. Dan menggelengkan kepalanya.

Sarah juga diam. Berusaha menahan air mata.

“Oke, kita udah gak ada apa-apa lagi.. Bye-bye, Doni…”

Dan air mata itu jatuh.

Sekarang…

“Don, gw sadar sekarang. Bodohnya gw mau aja nerima si brengsek itu jadi cowok gw.. Padahal, gw cinta sama lo. Sekarang, gw udah terlambat, lo udah sama orang lain.”

Surat itu hanya terdiam. Ditetesi air mata.

“Padahal gw tau, gw cinta sama lo bahkan sampai detik ini.. Padahal gw tau lo yang nyelamatin gw dari kesendirian…Tapi kenapa begini jadinya? Semuanya udah terlambat… Gw udah gak bisa lagi..”

Radio itu berbunyi..

Apakah yang engkau cari, tak kau temukan di hatiku

Apakah yang engkau inginkan, tak dapat lagi kupenuhi

Begitulah aku.. Pahamilah aku…

Mungkin aku tidaklah sempurna

Tetapi hatiku memilikimu sepanjang umurku

Mungkin aku tak bisa memiliki

Diririmu seumur hidupku….

Ooo..

Mungkin aku tidaklah sempurna

Tetapi hatiku, memiliku sepanjang umurku

Mungkin aku tak bisa memiliki

Dirimu seumur hidupku…

Dirimu seumur hidupku…

Dirimu seumur diriku…

Dirimu.. seumur.. hidupku

Hening malam terusik oleh sebuah tangisan. Angin masih bertiup. Meniup luka yang masih perih. Dan mungkin selamanya perih.

0 komentar: