I want to cry. But I can't. I think that there are people with greater afflictions than me. It's just... cruel to crying of my problems only. I can't seek for help. I can't cry.
Right... even if I can, who will notice?
Senin, 29 Maret 2010
I don't Know
Diposting oleh Hazuno Shi di 18.16 0 komentar
Label: pikiran
Kamis, 18 Maret 2010
I don't Know
Okay, calm down. Calm down. It's not all your faults. They are wrong too, because they know nothing. So, calm down. Tomorrow, they will come back. You're not alone in this world.
Diposting oleh Hazuno Shi di 04.49 0 komentar
Minggu, 14 Maret 2010
Carl's Story
Carl and his fellow soldiers got into a war. They fiercely fought the enemy. Sadly, one by one, the soldiers have fallen. And their bodies were taken by the enemy for an unknown reason. Carl was still alive, but heavily injured. He tried to retrieve his comrades. But he failed at the end.
Do you think it’s a sad story? Yes. Of course it is.
But it turns into a bittersweet one, when you know that Carl died with smile on his face, as if he’s saying “Sorry, guys. I’ll see you all, in heaven.”
Diposting oleh Hazuno Shi di 18.01 0 komentar
Selasa, 03 November 2009
My Feeling
I thought, it was the last feeling I have for you.
Because I thought, it's more suitable to us (or me only) to become only "sibling"
But ever since that day, when I wasn't able to come to reunion, you were so panic.
And when suddenly I was allowed to, you were the first person who congratulate me and say "See ya soon."
Then, in the reunion, you were the first person who noticed that I'm sick. We had small talks, and laughed. We were so close, and I fell into happiness.
It's because I finally can meet a person I admire and the only one I trust to everything, and being so close.
It was my fault to falling in love again with you. But don't worry, I will suppress it with all my might. I won't trouble you. I promise. Because I don't want to lose you, because I don't have anyone else I believe but you.
Diposting oleh Hazuno Shi di 05.58 0 komentar
Jumat, 16 Oktober 2009
Same birthday which bought happiness
Hari ini, hari terakhir kita UTS! Bayangkan, neraka tingkat 3 itu, yang menyita waktu kita untuk bergumul dengan angka dan huruf yang membingungkan itu, akan berakhir hari ini! Dan lagi, soal IPS sama TIK yang diujiin hari ini terkategorikan gampang! OH GOD! I AM THANK YOU!
Habis UTS, gua keluar kelas. Udah ada Dahlia, Mytha, Farah, Chintya. Nindita keluar kemudian. Nah, dengan cueknya, si Farah ngusulin supaya Nobelium teriak sebagai tanda pelepas stress. Jujur, gua takut ngeganggu. Chintya gak mau awalnya, tapi akhirnya mau. Eh, Ninditanya malah ilang. Farah ama Chintya masuk ke kelas 8C nyari Nindita, sisanya tunggu di luar. Gak lama, si Farah keluar dengan muka masam. Gua tanya, “Loh, mana?” Farah akhirnya nyeritain kalo tadi, si Chintya nemuin si Nindita. Eh si Ninditanya bilang, “Chintya ngeselin deh.” Otomatis, Chintya tersinggung dan menjauh. Gua yang denger cerita itu diem. Terus jalan ke pintu 8C dan sekejap memukul pintu kayu itu dan teriak2 bolak balik pintu-pegangan teras sambil tetap teriak “ARRRGH!! GUA KESEEEEL!!!” dan “AARRGH AAAARGGG AAAAARRRRRGGGGGGHHHH!!!!” tanpa peduli kalo ada orang yang ngeliatin. Pada akhirnya, gua satu-satunya orang yang melakukan ide gila tersebut.
Kemudian gua pergi ke bawah ama Mytha + Farah + Dinda. Pas lewat 9A, Farah diuji kesabarannya. Apa yang terjadi gua gak perlu ceritain kali ya, jari gua udah capek gara2 tulisan ini sempet ke delete. Dan apa-apa yang terjadi setelah ini adalah bukti bahwa Tuhan mendengar setiap doa.
Setelah nganterin Mytha beli mie, kita duduk di bangku deket tangga. Gak lama berselang, datanglah Revina dan teman-temannya yang setiap mukanya belepotan krim kue. Dia histeris liat Farah, deketin dan minta maaf kuenya habis, dan nyolek pipinya Farah pake krim kue di mukanya. Hidung gua juga jadi sasaran. Setelah gila-gilaan, Revina nyalain keran air deket gua. Dia iseng nyipratin air, eh kena Mytha yang lagi makan. Si Mytha bangkit (jengjengjeng) dan ngejer Revina buat nyiramin es tehnya ke kepala anak basket itu. Gua ama Farah langsung yel-yel, “Iya! Iya! Iya!”. (Maksudnya supaya si Mytha bener2 nyiramin esnya) Dah tuh, kena dikit.
Terus, Chintya dateng dari arah koperasi. Kayaknya ada argumen, jadi si Chintya gemes dan pengen nyiramin es teh dia ke kepala Revina. Kejar-kejaran bentar dengan diiringi yel-yel gua feat Farah lagi. Dan… Pyaar!! Plastik es teh itu kelempar ke udara, nyipratin lengan baju Revina ma Chintya. Gua ama Farah langsung ber-yes ria.
Siip, gua sama Farah naik ke atas. Chintya ilang. Mytha udah dari tadi. Lagi, lewat 9A, si Farah diuji. Gue masuk ke kelas gue, 8C. Si Farah nepuk pundak gua, “Lu mau ngapain? Ini cowok semua tau!” Gua nyengir kuda. Salting lagi gua. Kita ke kelas 8B. Gua ama Farah ngeliatin Ajeng ama Raisyuli sama satu orang lain (Bayu kalo gak salah) lagi baca Nguping Jakarta. Tiba-tiba, Cinta dateng ke kelas dengan ekspresi heboh kayak ada yang mau melahirkan. Dia bilang, “Woi! Woi! Cepet ke 8A! 8A!”
Sangkain gua ada apaan. Makanya gua, Farah, Sheila, Ajeng langsung lari gak karuan ke 8A. Dan pas gua buka pintunya, ada Safira, Adzhari, Risa, Wina dan Nabila. Adzhari yang dijuluki tukang korek api sama Sheila, lagi nyalain lilin-lilin kecil di sekotak kue. Gua liat kue dari Harvest itu. Di atasnya ada kepingan cokelat bertuliskan, Otanjoubi omedeto, Sari-chan. Di bawah kue itu, ada kertas. Isinya, Dan Arya.
Gua kaget. Arya?? Berarti dia ultah juga dong hari ini?! Lampu kelas dimatiin. Kelas 8A yang emang pada dasarnya gelep itu (cat tembok biru tua, gorden juga sama) jadi bener2 gelep. Cuma 13 lilin itu yang bercahaya. Romantis sih, tapi kok lebih mirip horror ya..
Weh, si Arya dateng ama Irfan, Hasbi dan Afdhal. Dia langsung kaget campur sumringah gitu. Yah, si Sari gak nampak tuh. Akhirnya, karena udah waktu sholat Jumat, si Arya kita suruh niup lilin dulu. Habis itu, Arya cs langsung ngabur ke musholla. Anak alim, begitulah.
Gua ngerasa, mungkin gua udah terlalu lama di sekolah. Gua udah minta jemput dari jam pas TIK mulai. Gak enak ama supir gua dan harus jemput adek gua juga, gua akhirnya pergi dari 8A, tanpa pamit. Tapi, sekali lagi, Tuhan tau apa yang gue pengen dari hati gue.
Pas lewat teras ruang music, gua ngeliat Sari ama Chintya. Ngerasa seperti melihat buronan namun sedang tidak membawa senjata, gua langsung lari balik ke tangga. Dari bawah, gue ngeliat Wina ama Sheila lagi jalan. Gua langsung mengeluarkan suara gue yang kenceng kayak cowok (menurut pendengaran gue). Tu anak dua nyadar. Gue kasih tau ada Sari di bawah pake bahasa isyarat. Mereka bilang, suruh Sari ke atas.
Gue langsung lari ke Sari. Gue seret tangannya, “Sar, Sar, ke atas sekarang! Tolong!” Sari nurut aja. Chintya kedip-kedip mata sambil nanya “udah selesai mainnya?”. Gua ngangguk. Tentu aja itu kamuflase. Maksudnya, “Udah selesai persiapannya?” Gua lari ngedahului Sari.
Pas nyampe di 8A, suasana udah gelep dan 13 lilin nyala lagi. Anak2 sembunyi di sudut2. Gua ikutan Mytha sembunyi di belakang. Pas si Sari masuk dengan mata ditutup Chintya, kita langsung teriak, “HAPPY BIRTHDAY!!!”
Sari kaget ngeliatnya. Dan you know what, Sari yang tomboy itu, yang disamakan dengan Ajeng dalam soal kepribadian cewek atau cowok, mau nangis! Gua liat dia ngelap mata. Oh, terenyuh hati gua. Wina ngambil beberapa foto. Wuih, suasana riuh rendah. Dan pas potong kue, Sari kayak gak ngerti dari mana mesti mulai motong. Ya ampun.
First cake diberikan untuk Cinta. Yang paling berjasa. Dan sisanya? Ambil sendiri! Ajeng yang belom dapet kue, disuapin ama Sari biar tau dulu rasanya. Hyahaha, gua di sela-sela makan, dengan suara toa, berdoa “Ya Allah, semoga Sari panjang umur! Sehat wal afiat selalu!” Ada yang nyambung, “Semoga Sari jadi cewek sejati!” Ada lagi yang bilang, “Semoga Sari dapet cowok yang baik!” atau "Semoga Sari tambah pinter tapi gak tambah tinggi!" Dan yang lumayan gila, “Semoga Sari jadian ama Arya!”
Masih sambil makan (karena makannya dikit2), gua teriak iseng, “Eh, tadi baca doa gak sebelum makaaan??” Dan direspon dengan jawaban, “Oh iya lupa.” Jawaban yang amat sangat terbiasa diucapkan. Farah ama gua juga ngintip anak2 cowok di atas yang pada gak dengerin ceramah, dan ABU yang malah tiduran.
Habis makan, ternyata kita ditraktir es teh pula. Oh, whoever who bought these, you’re so kind! Sambil minum es teh, kita duduk di depan kelas, cerita pengalaman komedi sampe ngakak-ngakak gak karuan. Cowok kencing di botol lah, kencing di jalan tol terus ketemu anjing lah, punuk unta lah, perut saya pusing lah, gila!! Waktu yang amat sangat menyenangkan dan menggetarkan (maksudnya karena ketawa kebanyakan, badannya jadi gemetar.)
Sholat Jumat selesai. Kita emang udah sengaja nyisain bagian kue buat Arya cs. Masalahnya, takutnya si Arya keburu pulang dan gak balik lagi. Kan gak bagus, masa disuruh niup lilin doang, gak dikasih kue. Si Farah teriak “Arya!” ke arah musholla. Tapi yang nengok malah anak2 cowok lain yang gua ragu kalau semuanya bernama Arya. Si Ajeng malah teriak, “Bembem!” Dirga juga kita tanyain dari atas kalo-kalo dia liat Arya. Dan untung saja, kita liat Arya lagi jalan ama Afdhal berdua (jangan bernegatif) di depan ruang musik. Langsung deh, 13 cewek teriak-teriak, “Arya! Arya! Sini!” sambil mengayunkan tangan. Ini menyebabkan efek samping sedikit untuk Farah, karena pas dipanggil Arya, yang nengok adalah si ABU.
Arya cs dateng. Si Irfan, Hasbi ama Afdhal malah diem aja di depan 8B, sok malu-malu kucing. Si Arya yang udah ke dalem kelas 8A keluar lagi sambil ngomong, “Woi, masuk! Makan!” Begitu denger kata ‘makan’, trio itu langsung lari heboh ke 8A. Mereka potong sendiri-sendiri. Cowok-cowok makan, kita cewek-cewek sibuk motongin lagi, buat kita-kita gitu.
Si Afdhal lalu nanya, “Woi, boleh tambah gak?” yang langsung dijawab dengan “Boleh boleh boleh, ambil silahkan.” Si Hasbi juga nambah, gua yang ambilin karena pisau ada di tangan gua kebetulan. Di belakang, ada cewek, siapa gua lupa, nyeletuk, “Semoga nanti Sari jadian ama Arya! Syifa sama Hasbi!” Oh God! What kind of pray is that??
Cowok-cowok udah hampir abis makannya. Gua langsung, bertindak sebagai pembaca doa, bersuara toa lagi. “Semuanya yang udah hadir di sini, semoga diberkahi rahmat oleh Allah! Semoga nilai kita bagus semua! Di atas KKM! Dapet 8 semua!” seru gua dengan gaya orang demo.
Safira menyambung doa tersebut, “Dan lebih tinggi nilainya dari Sari!!!!” Dan disambut antusias oleh yang lain dengan “Amiiiinnnnnnn!!!” Ditutup oleh Afdhal di bagian terakhir, “Amin Amin Amiiinn!”
Setelah itu, kita semua bubar dengan senyum di wajah. Gua ngebuang tatakan kue dan ngambil plastic pembungkus kuenya. Lumayan, buat ngangkat-angkat di rumah. Dan hari itu, pesta itu, adalah perayaan selesai UTS terbaik seumur hidup gua.
--000--
The night before today, I prayed to God. “God, please, I want to be happy tomorrow. Happiness.” He heard and He grants it to me.
You know, it is not exactly as what I thought of. What did I think is only if I can be with my crush even in a little time. But, God knows what do I want from the bottom of my heart, even I don’t realize my own desire. And He changes the happiness I thought, with the happiness I deserve to.
A happiness to making my friends to be happy.
And that’s, somehow I can understand, even a little. Those, who get unnoticed and unimportant stamp, aren’t always bad; instead they have their own happiness to share with their comrades. This event teaches me, that even though I feel lonely, I still and always have every one that has same burdens as friend.
Diposting oleh Hazuno Shi di 21.00 0 komentar
Label: gila, happy, Kejadian tak terduga
Senin, 31 Agustus 2009
Because you
What are they? They laugh too much. They are still children. And I don't care about them.
What are they? Imagination? I know you have imaginations. But, COULDN'T YOU SEPARATE ABOUT IMAGINATION AND REALITY??? This is for our score!!!!
I am too tired to sit alone and watch you all. I am sure after the school finish, I got headache and depression.
I'm sure. And it's because I'm not allowed to become one of you.
Diposting oleh Hazuno Shi di 17.59 0 komentar
Minggu, 30 Agustus 2009
Dear the devil terrorist
I never know, kill people is a good thing. I never know, suicide like that is what a hero do. You kill those humans, you split the fact of religion. Do you think that if kill them, world will see you as a hero who save the weaks? And you even never think about my country! Did you ever think how your mother give birth to you?! I wonder how is her feeling now if she know that you're a parasite in this life, in this country, and in this universe. Do you understand?! Your sins, that is!
If you want to die, then die alone! Don't bring anyone else with you! Suffer alone, die alone! People like you don't have to live!!!
Diposting oleh Hazuno Shi di 17.40 0 komentar
Label: Asu, Harapan, menyebalkan